Minggu, 08 Desember 2024

PJ. BUPATI DIDAMPINGI KAKANKEMENAG DELI SERDANG LEPAS RIBUAN SISWA MDTA PESERTA PRAKTEK MANASIK HAJI

 

Penjabat Bupati Deli Serdang, diwakili Sekda Dr. H. Citra Effendi Capah MSP membuka kegiatan bimbingan manasik haji di lapangan Alun-Alun Lubuk Pakam, Minggu 08/12 pagi. Pelatihan manasik haji tersebut diikuti ribuan siswa MDTA se-Kabupaten Deli Serdang. Dengan mengenakan pakaian seperti kain ihram, para peserta tampak antusias mengikuti arahan dari instruktur atau pembimbing pelatihan manasik haji. Bahkan, Sekda didampingi Kakankemenag Deli Serdang beserta jajarannya turun serta bersama-sama anak-anak berkeliling melaksanakan pelatihan manasik haji. Hadir juga dalam kegiatan tersebut Kadis Perpustakaan dan Arsip Daerah H.Mukti Ali Harahap, Kepala Seksi Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam, H. Muhammad Qodri Syah Hsb, M.Ag, Kabid GTK Dinas Pendidikan Dr. Jumakir, M.Pd, Ketua Ikatan Guru Diniyah Takmiliyah (IGDT) Dr. H. Khairul Anwar dan jajarannya serta Ketua kelompok Kerja Kepala MDTA (K3MDTA) Deli Serdang Rahmat, S. Ag, M.Si.

“Pelatihan manasik haji ini merupakan edukasi yang sangat positif bagi anak-anak. Sejak awal, kita tanamkan pengetahuan tentang manasik haji kepada anak-anak agar mereka semakin faham tentang pelaksanaan rukun Islam ke-lima,” kata Capah.

Melalui pengetahuan tersebut, Capah berharap memberikan motivasi dalam diri anak-anak untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah Ta’ala sekaligus menjadi motivasi untuk melaksanakan ibadah haji yang sesungguhnya.

“Dengan kegiatan praktik ini, semoga menjadi motivasi bagi anak-anak kita untuk melaksanakan ibadah haji di tanah suci ketika kelak mereka sudah dewasa,” harapnya.


Sementara itu, Kakankemenag Deli Serdang Dr. H. Saripuddin Daulay, M.Pd dalam sambutannya berharap kegiatan bimbingan manasik haji dengan metode praktek tersebut dapat meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan khususnya bidang keagamaan di Kabupaten Deli Serdang. “Melalu praktek bimbingan manasik haji ini pastinya lebih menarik bagi anak-anak. Terlihat mereka sangat antusias sekali mengikuti tahapan-tahapan manasik haji yang dipraktekkan di lapangan,” tuturnya.

Kendatipun Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) tambahnya,  hanya merupakan lembaga Pendidikan Non Formal, namun memegang peranan yang tak tergantikan dalam menanamkan nilai-nilai agama Islam dan membentuk karakter siswa, termasuk di kalangan siswa di Sekolah Dasar. Sebagai lembaga pendidikan keagamaan Islam Non Formal, MDTA berkonstribusi  menyediakan pelajaran agama Islam sebagai tambahan bagi siswa yang mendapatkan pendidikan formal di Sekolah Umum.

Tak lupa, Syarifuddin mengucapkan terima kasih atas dukungan semua pihak sehingga kegiatan bimbingan manasik haji tersebut dapat terlaksana dengan baik dan lancar sebagaimana mestinya, terutama kontribusi dan dukungan aktif dari Organisasi Profesi seperti Ikatan Guru Diniyah Takmiliyah (IGDT) yang telah memprakarsai kegiatan ini. “Terima kasih juga kepada pemerintah, para siswa dan orang tua dan seluruh pihak yang telah membantu kelancaran pelaksanaan bimbingan manasik haji. Melalu praktik bimbingan manasik haji ini pastinya lebih menarik bagi anak-anak. Terlihat mereka sangat antusias sekali mengikuti tahapan-tahapan manasik haji yang dipraktekkan di lapangan,” pungkasnya

Sementara itu, Kasi Pakis, H. Muhammad Qodri Syah Hsb, M.Ag, menjelaskan kegiatan tersebut ditujukan untuk menumbuhkan semangat kaum muslim sekaligus mengenalkan ibadah haji sejak dini kepada anak-anak MDTA se-Kabupaten Deli Serdang.Hal penting melaksanakan kegiatan manasik haji untuk anak-anak harus dilakukan dengan pendekatan yang menyenangkan dan menghibur, agar anak-anak merasa senang dan tertarik dalam belajar tentang ibadah haji. Dengan pendekatan yang tepat, maka anak-anak akan lebih mudah memahami dan mengenali makna serta pentingnya ibadah haji dalam agama Islam,” tuturnya mengakhiri. (Qdr)

 

 

 

 


Sabtu, 23 November 2024

Pospekab Deli Serdang Momen Membangun Sportivitas dan Kreativitas di Kalangan Santri


Sebanyak 223, yang merupakan utusan dari 69 Pesantren Se-Kabupaten Deli Serdang mengikuti Pekan Olahraga dan Seni Antarpondok Pesantren Kabupaten cabang seni yang berlangsung di Pesantren Darul Arafah Raya serta dibuka langsung oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Deli Serdang Saripuddin Daulay, Sabtu (23/11/2024).

Saripuddin mengatakan pondok pesantren adalah lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia. Sebagai salah satu lembaga pendidikan, pesantren memainkan peran sentral dalam membentuk kesadaran sosial sejak masa kolonial. Dalam sejarahnya, pesantren tidak hanya menjadi tempat pendidikan agama, tetapi juga pusat resistensi terhadap penindasan, baik dari kolonialisme maupun feodalisme. Peran ini muncul karena pesantren, dengan ajarannya yang kental dengan nilai-nilai Islam, tidak hanya fokus pada pengajaran ritualistik agama, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kesederhanaan, keadilan, dan keberpihakan kepada kaum tertindas.


"Melalui Resolusi Jihad yang dicetuskan pendiri organisasi NU, Kiai Hasyim Asy’ari, ditegaskan bahwa umat dan ulama di banyak tempat punya hasrat besar untuk menegakkan agama Islam dan mempertahankan kedaulatan Republik Indonesia. Niat itu tertuang dalam pertimbangan Resolusi Jihad bahwa "mempertahankan dan menegakkan Negara Republik Indonesia menurut hukum Agama Islam, termasuk sebagai satu kewajiban bagi tiap-tiap orang Islam,” terang Kakankemenag Deli Serdang ini mengutip resolusi jihad Kiai Hasyim Asy’ari .

Lebih lanjut Saripuddin mengatakan bahwa Pospekab ini berbeda dengan event olahraga lainnya yang digelar di luar pesantren. "Tunjukkan bahwa kita berbeda karena lebih mengedepankan akhlak, saling menghargai serta memperkuat silaturrahmi, menang bukan satu-satunya tujuan, namun tujuan utama Pospekab adalah menumbuhkan semangat sportivitas, jiwa kompetisi, kebersamaan, dan kreativitas di antara para santri. Mereka diajarkan untuk bekerja dalam tim, berkompetisi secara sehat, dan mengekspresikan kreativitas mereka dalam berbagai bentuk. Junjung tinggi fair play dan sportivitas. Begitu juga kepada wasit dan juri, tunjukkan sikap adil dan profesional dalam memimpin perlombaan, semoga melalui kegiatan ini dapat mengasah kemampuan para santri sehingga menghasilkan santri yang kreatif, unggul dan kompetitif," tegasnya.

Sementara itu, Kasi Pendidikan Agama dan Keagamaan (Kasi Pakis) Muhammad Qodri Syah Hsb menjelaskan bahwa Kegiatan Pospekab untuk 3 cabang, yakni Atletik dilaksanakan di Stadion Baharuddin, Silat di Gedung Olah Raga dan Senam Santri di Balairung yang semuanya berlokasi di Kota Lubuk Pakam.  Sementara cabang seni berlangsung Pondok Pesantren Darul Arafah. Semua cabang dan perlombaan dipertandingkan mulai tanggal 20-24 November 2024. 3 cabang non seni seperti atletik, pencak silat dan Senam Santri dana pelaksanaannya ditanggung anggaran Dinas Kebudayaan Olah Raga dan Pariwisata Pemkab Deli Serdang, Sedangkan pembiayaan perlombaan seni dilaksanakan secara mandiri atau pembiayaannya Non-DIPA. "Kegiatan Pospekab cabang seni ini sifatnya mandiri, atas biaya sendiri. Dan tentunya karena kita intens membangun komunikasi lintas stakeholder sehingga kegiatan ini dapat terlaksana," ujar Qodrisyah.

Pembukaan Pospekab ini ditandai dengan penabuhan gendang dan kalimat takbir 3 kali yang dipimpin oleh Kakankemenag Deli Serdang Saripuddin Daulay didampingi Kasi Pakis yang juga santri dan alumni pertama Pesantren Darul Arafah H. Muhammad Qodri Syah Hsb, Pimpinan Ponpes Darul Arafah Raya Dr. H. Harun Lubis, S.T., M.Psi., serta Ketua Panitia Pelaksana yang juga Ketua BSP SU Deli Serdang, Mahmud El Khudri. (Qdr)

 

 

Selasa, 05 November 2024

MDTA DINILAI PUNYA PERAN STRATEGIS DALAM MERANGKUL PERUBAHAN YANG DIBAWA ERA SOCIETY 5.0

Permasalahan manajemen madrasah di Indonesia, khususnya Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) di bawah naungan Kementerian Agama, sangat kompleks dan beragam. Madrasah sering kali dianggap sebagai institusi pendidikan kelas dua, yang berdampak pada minimnya pemanfaatan sumber daya manusia dan partisipasi masyarakat. Masyarakat cenderung memandang madrasah dengan skeptis, yang mengakibatkan rendahnya minat dan kepercayaan terhadap kualitas pendidikan yang ditawarkan.

"Padahal MDTA sebagai lembaga pendidikan Islam yang menyasar anak usia dini mempunyai peran yang signifikan dalam mengantisipasi dan merangkul perubahan yang dibawa oleh era Society 5.0. Sebagai lembaga pendidikan keagamaan Islam nonformal, MDTA telah membekali generasi muda dengan landasan moral dan spiritual yang kuat selama bertahun-tahun. Namun, di tengah arus transformasi digital yang semakin meluas, MDTA juga perlu memperbarui pendekatannya dengan mengintegrasikan literasi digital ke dalam kurikulumnya,”tegas Saripuddin Daulay, Kepala Kantor kementerian Agama Kabupaten Deli Serdang di hadapan 423 Kepala MDTA Se-Kabupaten Deli Serdang pada acara Silaturahmi dan Penguatan Keputusan Dirjen Pendidikan Islam Nomor 3633 Tahun 2023, yang juga diikuti juga para Pengawas PAI di aula Kemenag Deli Serdang, Selasa, 5 November 2023. Untuk ketertiban peserta, acara itu sendiri dibagi 2 sesi. Sesi 1 pagi hari dan sesi 2 dilaksanakan siang hari.





Untuk mempersiapkan Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) agar relevan dan efektif dalam menghadapi tantangan masa depan, maka ada beberapa kebijakan yang diambil dan akan dilaksanakan oleh Kementerian Agama Kabupaten Deli Serdang, yakni:

Pertama Pengelolaan dan Supervisi MDTA akan melibatkan para Pengawas Pendidikan Agama Islam sebagaimana tercantum dalam BAB VI tentang Supervisi, Monitoring  dan Evaluasi Program MDTA Keputusan Dirjen Pendidikan Islam Nomor 3633 Tahun 2023. Nantinya para Pengawas PAI diharapkan dapat mengarahkan pengembangan kurikulum yang Holistik: Kurikulum MDTA harus dikembangkan secara holistik, mencakup tidak hanya pendidikan agama dan moral, tetapi juga literasi digital, keterampilan soft skills, dan pengetahuan tentang teknologi modern. Karena diakui selama bertahun-tahun tidak ada pengawasan yang melekat terhadap pengelolaan proses pembelajaran di madrasah tersebut.

Kedua akan dibentuknya organisasi profesi yang menaungi guru MDTA yang dinamakan ”Kelompok Kerja Kepala Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah.” Penguatan peran organisasi profesi guru dibutuhkan dalam rangka mewujudkan organisasi profesi guru yang kredibel, mampu melaksanakan perannya dengan baik, dan keberadaannya secara nyata dirasakan manfaatnya oleh guru, apalagi nomenklaturnya sudah tertera pada Keputusan Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia Nomor 2351 tahun 2012.

Pada kesempatan yang sama, Muhammad Qodri Syah selaku Kasi Pakis menjelaskan bahwa Organisasi Profesi Guru semisal kelompok kerja adalah wadah yang berfungsi sebagai penampungan dan penyelesaian masalah yang dihadapi yang berkaitan dengan pendidikan dan diselesaikan secara bersama. Sebagai suatu organisasi, organisasi profesi keguruan mempunyai suatu sistem yang senatiasa mempertahankan keadaan yang harmonis.

Guru dapat meningkatkan potensi dirinya dalam organisasi guru dengan terlibat aktif dalam kegiatan organisasi. " Para guru MDTA nantinya juga dapat mengikuti pelatihan dan seminar yang diselenggarakan oleh organisasi, serta berpartisipasi dalam diskusi dan pertemuan. Melalui partisipasi aktif, guru dapat memperluas pengetahuan mereka, meningkatkan keterampilan, dan membangun jaringan dengan guru-guru lainnya,” katanya mengakhiri. (M.Q)

 

 

 

 



Minggu, 27 Oktober 2024

PERKUAT SINERGITAS, KAKANKEMENAG DELI SERDANG GELAR RAPAT KOORDINASI DENGAN PENGAWAS RA/MADRASAH/PAI

Bertempat di aula Pengawas, Kementerian Agama Kabupaten Deli Serdang menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) yang melibatkan Pengawas Madrasah dan Pengawas Pendidikan Agama Islam (PAI), dengan tujuan utama untuk membahas hasil pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan, dan tindak lanjut pengawasan. (Senin, 28 Oktober 2024)

Dalam rapat yang berketepatan dengan peringatan hari Sumpah Pemuda yang ke-96,  dipimpin langsung oleh Kakankemenag Deli Serdang Saripuddin Daulay serta dihadiri oleh Kasi Pakis, Kasi Penmad, 28 Pengawas Madrasah serta14 Pengawas Pendidikan Agama Islam itu, Kepala Kantor Kementerian Agama memberikan arahan dan harapannya terkait dengan peran penting para Pengawas dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Deli Serdang.

Dalam arahannya, Saripuddin Daulay yan baru bertugas 1,5 bulan, mengingatkan para Pengawas bahwa maju mundurnya pendidikan pada Madrasah dan PAI pada Sekolah Umum terletak juga di pundak Pengawas. Pengawas merupakan agen perubahan pada satuan pendidikan yang dibinanya. Ia juga menekankan pentingnya para pengawas menjaga solidaritas dan team work yang padu dan kuat dalam menghadapi segala tantangan dan hambatan dalam upaya mewujudkan pendidikan yang berkualitas. Untuk itu, para pengawas agar tetap berpedoman pada PMA Nomor 2 tahun 2012 tentang Pengawas Madrasah dan Pengawas Pendidikan Agama Islam Pada Sekolah.

"Saya berharap kepada semua Pengawas agar dapat menjadi gerbong terdepan dalam memberikan contoh kepada para pengelola pendidikan, profesional dalam bekerja dan dapat mensikronkan tugas dan fungsi. Pengawas wajib kembali ke khittah yakni bersandar pada garis, nilai-nilai, dan model perjuangan dalam melaksanakan tugas kepengawasan. Prestasi seperti pada perlombaan KSM atau kompetisi di bidang pendidikan lainnya yang didapatkan sekolah atau madrasah tidak bisa dilepaskan dari peran pengawas," tegas Saripuddin Daulay.




Ia pun mengingatkan agar pengawas terus meningkatkan tugas dan fungsi  kepengawasan dan dikawal bersama-sama termasuk bekerjasama dengan organisasi profesi keguruan. Salah satu cara adalah dengan melibatkan Kelompok Kerja Madrasah (KKG) dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran( MGMP). "Mekanisme agar disepahamkan, birokrasi yang panjang bisa disederhanakan, guru tidak terlalu dibebani dengan persoalan administrasi yang bisa mengganggu kegiatan belajar mengajar siswa. Kolaborasi antara Pengawas Madrasah dan Seksi Penmad serta Pakis dapat mempercepat pencapaian target-target pendidikan di madrasah dan sekolah. Kolaborasi tersebut memiliki peran penting guna mengawasi kebijakan pendidikan di lingkungan madrasah,” ujar Saripuddin.

Senada dengan yang disampaikan oleh Kepala Kemenag, Kasi Pakis, Mhd. Qodri Syah Hsb dalam kesempatan yang sama berharap agar Pengawas dapat bekerja sama demi madrasah dan sekolah yang maju dan bermutu. Rakor ini menurutnya merupakan langkah konkret untuk memastikan bahwa apakah pengawasan pendidikan agama telah berjalan sesuai aturan dan memberikan dampak positif dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Deli Serdang. Kesinambungan dalam pengawasan serta kedisiplinan kerja di lapangan menjadi fokus utama dalam pertemuan ini (M.Q)

Selasa, 08 Oktober 2024

Perkuat Silaturrahmi, Kakankemenag bertemu dengan Pengurus BSPSU dan Pimpinan Pesantren Se-Kabupaten Deli Serdang

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Deli Serdang , Dr. H. Saripuddin Daulay, M.Pd, mengatakan pesantren berkontribusi besar terhadap pendidikan di Indonesia. Sebab, keberadaannya telah memperluas kesempatan publik untuk mendapatkan pembelajaran. Ia pun menyebut masyarakat harus berterima kasih kepada pesantren. Sebab, ada orang-orang yang peduli dengan pendidikan dan memberikan kesempatan kepada khalayak untuk mendapatkan pendidikan melalui pesantren.

“Pesantren, sejak dulu, bahkan sebelum Indonesia merdeka, telah memperluas kesempatan masyarakat untuk mengakses pendidikan,” kata Saripuddin dalam kata sambutannya pada acara silaturrahmi dan rapat koordinasi persiapan pelaksanaan Hari Santri Nasional yang diikuti para Pimpinan Pesantren dan Pengurus Badan Silaturrahmi Pesantren Sumatera Utara (BSPSU) Kabupaten Deli Serdang di Aula Kementerian Agama, Lubuk Pakam, Selasa, (8/10/2024).

Jika di Indonesia tidak ada ormas Islam yang mengembangkan pendidikan, misalnya NU, Muhammadiyah, Al-Washliyah, maupun ormas keagamaan lainnya, menurutnya bisa jadi banyak orang yang tidak mendapat akses pendidikan.

"Faktanya, pesantren semuanya swasta. Madrasah yang swasta juga jumlahnya jauh lebih besar dari madrasah negeri,” lanjut dia.

Lebih lanjut, Saripuddin menambahkan bahwa kita patut berbangga bahwa Pemkab Deli Serdang telah memasukkan Hari Santri sebagai agenda Pemkab setiap tahunnya yang biaya pelaksanaan upacaranya ditanggung oleh Pemkab Deli Serdang. 

Kementerian Agama hanya bertugas menghadirkan peserta dan merancang pelaksanaannya. Kita juga mengapresiasi Bupati terdahulu Asari Tambunan begitu peduli akan kiprah Pesantren, sehingga berkenan mengalokasikan anggaran Pemkab untuk pembiayaan upacara hari santri, bahkan mengalokasikan dana untuk pembelian piala bagi pemenang perlombaan termasuk juga pemberian bingkisan untuk para pimpinan pesantren,” ujarnya. 

Sementara itu, Ketua MUI Kabupaten Deli Serdang, KH. Amir Panatagama menyatakan bahwa hari Santri Nasional pada tanggal 22 Oktober memiliki arti dan makna yang penting bagi kalangan santri sendiri dan segenap elemen bangsa. Sejarah mencatat, para santri bersama dengan pejuang bangsa lainnya memiliki peran besar dalam merebut kembali kedaulatan negara dari kolonialisme bangsa asing. Banyak para santri yang ikut berjuang dan memiliki peran dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Belum lagi para perwira atau prajurit Pembela Tanah Air (Peta) yang banyak juga dari kalangan santri. Tujuan peringatan Hari Santri Nasional itu sendiri adalah untuk memperingati peran santri dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Dengan diperingati Hari Santri Nasional tiap tahun, seluruh masyarakat Indonesia diharapkan mampu mengingat, meneladani serta melanjutkan peran para ulama dan santri dalam mempertahankan NKRI. "Hari Santri bukan sekadar perayaan, tetapi juga bentuk penghargaan kepada perjuangan santri dalam menjaga nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kasi Pakis Kementerian Agama Kabupaten Deli Serdang, H. Muhammad Qodri Syah Hsb menyampaikan bahwa puncak pelaksanaan upacara Hari Santri Nasional akan diselenggarakan pada 22 Oktober 2024 mendatang. Namun sebelumnya akan diisi dengan berbagai kegiatan yang akan diikuti santri dan santriwati utusan seluruh Pondok Pesantren Se-Kabupaten Deli Serdang. Rapat ini merupakan rapat persiapan supaya nantinya kegiatan dapat berjalan sesuai harapan.


Qodrisyah berharap agar agenda kegiatan yang dibuat disusun sebaik mungkin agar keberadaan pondok dirasakan oleh masyarakat luas. "Semoga moment HSN ini menjadi magnet untuk masyarakat lebih dekat dengan pondok. Kita juga berharap peringatan Hari Santri Nasional tahun ini dapat berjalan lancar dan menjadi sarana mempererat silaturahmi antar umat, terutama dalam upaya meneguhkan semangat kebangsaan di kalangan santri dan masyarakat luas," tambahnya.

Rapat berjalan lancar dan menghasilkan beberapa keputusan strategis terkait pelaksanaan acara yang direncanakan akan berlangsung pada 22 Oktober 2024 mendatang.

Kamis, 03 Oktober 2024

Kemenag Deli Serdang laksanakan Diskusi Penerapan Moderasi Beragama serta Implementasi Kurikulum Merdeka Pada Proses Pembelajaran

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Deli Serdang, Dr. H. Saripuddin Daulay, M.Pd membuka kegiatan Diskusi Penerapan Moderasi Beragama serta Implementasi Kurikulum Merdeka Pada Proses pembelajaran, Kamis (03/10/2024) di Aula Kementerian Agama Kabupaten Deli Serdang.

Saripuddin memberikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan tersebut. “Diketahui kegiatan sosialisasi dan diskusi ini tidak tercantum pada DIPA sehingga tidak ada anggaran, namun tetap berjalan dengan baik, tentunya berkat kerjasama dan dukungan Guru-Guru PAI di Sekolah Umum yang terhimpun dalam Organisasi Profesi seperti KKG dan MGMP. Ini menurut saya sangat baik,” jelas Saripuddin.

Untuk diketahui, hadir pada pembukaan kegiatan itu, Kabid Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam (PAKIS) Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara, Dr. H. Muksin Batubara, M.Pd dan Katim Pendidikan Agama Islam pada PAUD dan Dikdas, H. Dahyar Husein, M.Pd.. Pd, yang keduanya merupakan narasumber yang diundang, serta Kasi Pakis Kemenag Deli Serdang, H. Muhammad Qodri Syah Hsb, M.Ag, sebagai penggagas diskusi serta para Guru PAI SD dan SMP yang merupakan Pengurus KKG dan MGMP di Kecamatan-kecamatan. 


Kabid Pakis Kanwil, Muksin dalam paparannya sebagai narasumber menuturkan bahwa moderasi beragama pada hakikatnya adalah sikap toleransi berperikemanusiaan dan berbudi luhur yang sudah menjadi nilai kehidupan bangsa Indonesia sejak dahulu kala. Dengan demikian, moderasi beragama atau wasathiyyatul Islam bukanlah barang baru, melainkan merupakan bagian dari jati diri dan sekaligus sebagai sumber resiliensi atau ketangguhan bangsa dalam menghadapi aneka permasalahan.

Moderasi mengarahkan pelajar sikar saling menghormati perbedaan, selain menginternalisasikan ajaran agama yang melindungi martabat kemanusiaan, membangun kemaslahatan masyarakat, dan menaati konstitusi sebagai kesepakatan berbangsa, "tegasnya sambil banyak memberikan contoh nyata sikap moderasi agama itu sendiri di kalangan pelajar dan masyarakat. 



Pada Narasumber selanjutnya, Dahyar, Katim Pendidikan Agama Islam pada PAUD dan Dikdas menegaskan bahwa kurikulum itu sendiri adalah sebagai salah satu sarana untuk mencapai tujuan. Untuk memahaminya, para guru diundang untuk  diskusi bersama terkait titik strategis yang membedakan kurikulum 2013 dengan kurikulum merdeka. Lahirnya kurikulum merdeka belajar merupakan wujud dari reformasi pendidikan Indonesia. Hakikat dari kurikulum merdeka itu sendiri adalah menggali potensi terbesar para guru dan peserta didik untuk meningkatkan kualitas pemebelajaran secara mandiri.

Kasi Pakis Kemenag Deli Serdang, Qodri Syah Hsb, kepada wartawan berita online ini, menjelaskan bahwa kegiatan semacam bincang-bincang aspiratif, itu lebih ke arah diskusi. Menampung aspirasi dan suara hati para guru Pendidikan Agama Islam di daerah Deli Serdang. “Ddiskusi ini merupakan bagian dari komitmen Kementerian Agama Deli Serdang untuk terus mendukung dan mengawal aktualisasi moderasi agama dan penerapan kurikulum merdeka di sekolah-sekolah, terutama dalam menghadapi era digital yang penuh dengan tantangan dan peluang baru, ”katanya mengakhiri. (Qdr)

Rabu, 02 Oktober 2024

Rasa Empati Dengan Sesama, Pegawai Kemenag Deli Serdang Santunin Anak Yatim dan Kaum Dhuafa Pada Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

Kegiatan santunan kepada anak yatim yang digelar bersamaan peringatan Maulid Nabi Muhammad menjadi salah satu cara untuk menunjukkan rasa cinta kepada Nabi Muhammad SAW. Karena itu, dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, Kepala Kantor Kementerian Agama dan jajarannya menggelar kegiatan santunan bagi anak yatim pada Rabu, 02/10/2023.

"Kita mengenal Rasulullah SAW sebagai manusia yang paling mencintai anak yatim. Terlebih, Rasulullah adalah nabi yang dilahirkan dalam keadaan yatim. Karena itu, pada peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad, kita melakukan apa yang memang dicintai oleh Nabi Muhammad. Ini adalah momentum tepat untuk memuliakan anak yatim,” kata Dr. H. Saripuddin Daulay, M.Pd, Kakankemenag Kab. Deli Serdang dalam sambutannya.


Menurut Kakankemenag, santunan kepada anak yatim juga menjadi bagian dari rasa syukur yang dilakukan jajarannya atas nikmay yang telah diberikan Allah SWT.
  “ Saya memang memprogramkan peringatan maulid nabi ini tidak dilaksanakan di kantor saja, tetapi terkadang harus berpindah ke berbagai pesantren di Kabupaten Deli Serdang. Tidak hanya diisi dengan ceramah agama saja, tetapi juga  dibarengi dengan pemberian santunan untuk anak yatim dan kaum dhuafa,” jelas dia.

Acara Maulid Nabi ini diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur`an yang disusul penampilan tim hadroh serta pembacaan Barzanji Asyraful Anam oleh para santri dan santriwati Pesantren Al-Qomariah Galang, tempat acara berlangsung. Pimpinan Pondok Pesantren, Ichsanul Arifin Lubis pada kesempatan itu mengucapkan terima kasihnya kepada Kakankemenag Deli Serdang yang telah memberi kepercayaan kepada Pesantren Al Qomariah sebagai tuan rumah dalam pelaksanaan maulid nabi para pegawai Kantor Kementerian Agama Deli Serdang. Untuk itu, Arifin yang juga Kepala Kantor Urusan Sagama Kec, Galang memohon dimaafkan bila pada pelaksanaannya dijumpai segala kekurangan, sekaligus mengajak  mengajak para jamaah untuk merenungi keteladanan Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat bagi seluruh alam.

Selain Kakankemenag, hadir dalam kegiatan yang bertempat di Pesantren Qomariyah Galang tersebut Pj. Bupati Deli Serdang yang diwakili  Kadis Kependudukan dan Catatan Sipil,  Misran Sihaloho, Ketua MUI Deli Serdang KH. Amir Panatagama, Kasubbag Tata Usaha, para Kasi dan Penyelenggara, Kepala KUA Kecamatan dan Kepala Madrasah Negeri, Ibu-Ibu Dharma Wanita Persatuan serta seluruh ASN dan honorer. Kegiatan santunan dilakukan kepada 135 anak yatim di yang terdiri dari anak yatim piatu dan miskin baik yang dibawa para KUA Kecamatan maupun siswa-siswi tidak mampu yang dibawa Kepala Madrasah Negeri.

Pada kesempatan yang sama, Pj. Bupati Deli Serdang, Ir Wiriya Alrahman MM  dalam sambutannya yang dibacakan Misran Sihaloho, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, menyampaikan bahwa peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, selain menjadi momen dalam menyiarkan agama Islam, juga sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT, karena telah mengutus suri tauladan bagi umat manusia.

“Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW setiap tahunnya diselenggarakan seluruh umat muslim di Dunia. Tujuannya yaitu untuk mengenang hari lahir, mencontoh perilaku, budi pekerti, aqidah dan ibadah Rasulullah sebagai suri tauladan. Etos kerja yang dijalankan oleh Nabi Muhammad SAW juga perlu kita implementasikan dalam kehidupan sehari-hari, seperti bekerja keras, tekun, disiplin, jujur, amanah, dan lainnya," ujar PJ. Bupati Deli Serdang.

Sementara itu di hadapan para hadirin,  Awaluddin Pulungan yang menjadi penceramah pada Malulid Nabi tersebut mengajak hadirin yang hadir untuk menampilkan teladan utama atau uswah hasanah yang terkait dalam kelahiran Nabi Muhammad SAW.

“Bagi kaum muslim sebagai mayoritas penduduk di negeri ini, mari praktekkan Islam sebagai agama rahmat semesta alam yang menebar kebaikan, keluhuran, perdamaian, persatuan," kata Awaluddin, di mesjid Pesantren Al-Qomariyah Galang tempat berlangsungnya acara.

Awaluddin juga mengajak umat Islam menjadikan dua keutamaan itu, yakni sifat welas asih dan rahmat bagi semesta alam sebagai inti membangun peradaban mulia sesuai risalah Nabi Muhammad.

kegiatan santunan untuk anak yatim merupakan kegiatan yang tepat dilakukan oleh Kemenag Deli Serdang sebagai bagian dari meneladani sifat terpuji Rasulullah SAW. Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan Abi Umamah, dijelaskan tentang balasan bagi orang yang berbuat baik kepada anak yatim.



Dalam hadis itu, Rasulullah menyebutkan bahwa orang yang berbuat baik pada anak yatim akan bersama Rasulullah di surga dengan jarak dekat seperti dua jari. “Sungguh beruntung mereka yang dekat dengan Rasulullah. Sudah pasti orang itu akan mudah mendapatkan pertolongan (syafaat) dari Rasulullah kelak di hari pembalasan,” tegasnya. Acara ditutup dengan doa yang dibacakan Ketua MUI Deli Serdang. KH. Amir Panatagama.

Senin, 30 September 2024

PERKUAT SINERGITAS, KEMENAG DELI SERDANG AUDIENSI KE KAJARI

 Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Deli Serdang  Dr. H. Saripuddin Daulay, M.Pd., didampingi Kasubbag TU dan para Pejabat struktural, melakukan audiensi ke Kejaksaan Negeri Kabupaten Deli Serdang, 30 September 2024.


Kedatangan rombongan Kementerian Agama Kabupaten Deli Serdang ini disambut hangat oleh Kepala Kejaksaan Negeri Deli Serdang,
Mochamad Jeffry, SH, M.Hum, Kasi Intel, Boy Amali, SH., M.H, dan Kasi Datun, Andi Salim, SH, MH. 

        

Mengawali audiensi, Mochamad Jeffry, SH, M.H, menyampaikan ucapan terima kasih atas kedatangan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Deli Serdang beserta rombongan ke Kajari. Menurut Jeffry, daerah yang kondusif perlu koordinasi dengan banyak pihak termasuk Kementerian Agama. “Banyak kegiatan yang bisa kita sounding, bahkan beberapa kegiatan Kejari seperti Program Jaga Desa, juga membutuhkan sinergitas di situ. Ada waktu ketika masyarakat yang ikut hadir dalam program tersebut terkadang mempertanyakan hal-hal yang tidak berkaitan dengan hukum saja, tetapi terkadang menyinggung polemik tanah wakaf di desanya bahkan ada juga yang mempertanyakan tentang masalah hukum waris, yang ini lebih tepat kalau insan Kementerian Agama yang menjawabnya,” tutur Kajari yang terkenal santun dan ramah ini.

Lebih lanjut, Jeffry juga menegaskan terjadinya pergeseran moral, khususnya di kalangan generasi muda, dalam beberapa tahun terakhir ini perlu mendapatkan perhatian semua pihak. Merosotnya nilai-nilai moral dan sosial generasi muda bisa dengan mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari ataupun melalui media sosial. Selain itu, masih ada masalah kekerasan yang masih menjadi ‘PR’ untuk diselesaikan, seperti tawuran antar pelajar. Bahkan mungkin saat ini sudah menjurus kepada ”darurat tawuran” yang sangat meresahkan masyarakat. Karenanya, Jefry memberi masukan kepada pihak Kankemenag Deli Serdang perlu kiranya melaksanakan ” Razia Pelajar” di sekolah ataupun madrasah. Karena banyak juga ditemukan pelajar yang membawa senjata tajam secara sembunyi-sembunyi, luput dari pemeriksaan guru. “Dalam konteks ini Harus dibedakan mana kenakalan anak dengan kejahatan anak,” tegasnya.

Pada pertemuan itu juga, Boy Amali, Kasi Intel Kejari, menyatakan bahwa ada beberapa manfaat ketika bekerjasama dengan kejaksaan diantaranya pendampingan dalam melakukan kegiatan oleh kejaksaan. Konsultasi pendapat hukum dan tempat konsultasi apa saja sehingga meminimalisir terjadi permasalahan. Selain itu, melalui program jaksa menyapa atau jaksa masuk madrasah/pesantren seperti memberikan sosialisasi saat upacara Senin yang ditujukan kepada siswa-siswi madrasah/pondok pesantren. “Pihak kejaksaan siap melanjutkan kerjasama dengan Kementerian Agama Deli Serdang yang telah kita jalin bersama seperti dalam pelaksanaan Jaksa Masuk Sekolah tahun kemarin,’’ ujarnya.

Sementara itu, Kakankemenag Deli Serdang, Saripuddin dalam sambutannya mengapresiasi sambutan bersahabat dari pihak Kejaksaan Negeri Deli Serdang .



"Kami sangat berterima kasih atas sambutan yang hangat ini. Sebagai Kakankemenag yang baru, kami berkomitmen untuk menjalin dan memperkuat sinergitas dengan pihak Kajari Deli Serdang. Kami juga memohon masukan dan kerjasama dalam melaksanakan tugas kami di sini. Segala masukan yang kami terima dari Pak Kajari, Insya Allah akan kami tindaklanjuti dengan program-program yang nyata nantinya," ujarnya.

Saripuddin Daulay yang sebelumnya bertugas sebagai Kakankemenag Asahan, menyatakan tekadnya untuk mendorong sinergitas dengan berbagai pihak, termasuk pihak Kejari.

"Kami akan terus bekerja keras dan berkolaborasi dengan semua pihak untuk kemajuan Kabupaten Deli Serdang," tutupnya. (Qodri)

Rabu, 25 September 2024

PELANTIKAN RMI NU KABUPATEN DELI SERDANG BERLANGSUNG KHIDMAT

Nahdlatul Ulama (NU) sebuah organisasi masyarakat Islam berjuang dalam tiga bidang, yakni dakwah keagamaan, pendidikan, dan sosial kemasyarakatan. Dalam menjalankan tugasnya, NU memiliki perangkat, salah satunya adalah lembaga-Lembaga, termasuk Rabithah Ma’ahid al-Islamiyah yang merupakan asosiasi pondok pesantren yang berafilitasi dengan NU. Lembaga ini bertugas untuk melaksanakan kebijakan NU di bidang pengembangan pondok pesantren dan pendidikan keagamaan Kabupaten/Kota seluruh Indonesia.

Begitu juga halnya dengan Kabupaten Deli Serdang. Bertempat di Pondok Pesantren Mawaridussalam Batang Kuis, Rabu, 25 September 2024,  Rois Syuriah PC NU Deli Serdang yang juga Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Deli Serdang, KH. Amir Panatagama SPd.I  melantik para Pengurus Cabang Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) Kabupaten Deli Serdang Periode 2024-2029.

Pasca pelantikan,   Muhammad Hasan El Khalqiyah, Ketua RMI terpilih yang juga merupakan cucu dari Pendiri Pondok Pesantren Darul Arafah Alm. Haji Amrullah Naga Lubis, menyampaikan, siap melanjutkan kebijakan yang telah dilaksanakan kepengurusan periode sebelumnya. “Kami memohon doa restu para Kiai, Ulama dan segenap hadirin, agar dalam menjalankan amanah ini diridhoi Allah SWT. Kami berharap, adanya pelantikan pengurus RMI ini, pesantren bisa meningkatkan kualitas maupun kuantitasnya sehingga makin kuat," harapnya.

Hadir dalam pelantikan tersebut Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Deli Serdang, Dr. Drs H Citra Effendi Capah MSP,  Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Deli Serdang Dr. H. Saripuddin Daulay, M.Pd yang didampingi Kasi Pakis H. Muhammad Qodri Syah Hsb, unsur  Forkompimda serta para pimpinan Pondok Pesantren Se-Kabupaten Deli Serdang.

Dalam kesempatan yang sama pasca pelantikan, Kakankemenag Deli Serdang, Saripuddin Daulay menegaskan bahwa Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) adalah ujung tombak Nahdlatul Ulama (NU). Sebab, RMI merupakan lembaga NU dengan basis utama pondok pesantren (ponpes). Menurutnya, selain persoalan kesehatan dan pendidikan, yang perlu diperkuat adalah masalah ekonomi umat termasuk tantangan yang dihadapi saat ini adalah soal administrasi dan digitalisasi pesantren. Disinilah pentingnya sinergi dan kolaborasi untuk penguatan SDM di pesantren. Kami berharap, adanya pelantikan pengurus RMI ini, pesantren ini bisa meningkatkan kualitas maupun kuantitasnya sehingga makin kuat," katanya mengakhiri.





Senin, 23 September 2024

Seksi Pakis Kemenag Adakan Pertemuan dan Rapat dengan MUI Deli Serdang untuk Persiapan Hari Santri 2024

Deli Serdang, 23 September 2024 — Dalam rangka mempersiapkan peringatan Hari Santri Nasional 2024, Seksi Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam (Pakis) Kementerian Agama Kabupaten Deli Serdang mengadakan pertemuan dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Deli Serdang. Pertemuan ini bertujuan untuk memperkuat koordinasi dan sinergi antara kedua pihak guna menyukseskan perayaan Hari Santri yang akan digelar pada bulan Oktober mendatang.

Pertemuan tersebut berlangsung di kantor MUI Kabupaten Deli Serdang dengan dihadiri oleh para tokoh ulama, pejabat Kemenag, serta beberapa perwakilan dari lembaga-lembaga keagamaan setempat. Suasana pertemuan terlihat serius namun tetap penuh keakraban

Kepala Seksi Pakis Kemenag Deli Serdang Bapak H. M. Qodriansyah HSB, M.Ag menyampaikan bahwa Hari Santri bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga momen refleksi untuk mengingatkan kembali kontribusi santri dalam sejarah bangsa dan perannya dalam menjaga moralitas serta persatuan umat. “Hari Santri adalah momentum strategis untuk memperkokoh peran santri dalam membangun bangsa, baik dari segi pendidikan agama, sosial, maupun ekonomi,” ujarnya.

Dalam pertemuan ini, dibahas berbagai program dan kegiatan yang akan digelar selama peringatan Hari Santri, termasuk seminar, lomba-lomba keagamaan, dan kegiatan sosial yang melibatkan santri dari berbagai pondok pesantren di wilayah Deli Serdang. Selain itu, pentingnya melibatkan seluruh lapisan masyarakat dalam perayaan ini juga menjadi salah satu topik utama.

MUI Deli Serdang turut menyatakan komitmennya untuk mendukung penuh pelaksanaan Hari Santri tahun ini. Mereka berharap, acara yang akan digelar dapat semakin mempererat ukhuwah Islamiyah dan memperkuat peran santri sebagai garda terdepan dalam menjaga nilai-nilai keislaman dan kebangsaan.

Pertemuan diakhiri dengan penyusunan rencana kerja yang akan diimplementasikan dalam waktu dekat. Semua pihak yang hadir bersepakat untuk saling bahu-membahu demi kelancaran dan kesuksesan peringatan Hari Santri 2024.


Persiapan Rapat Persiapan Hari Santri 2024

Kata Sambutan dari Kepala MUI Deli Serdang






Rabu, 18 September 2024