Minggu, 27 Oktober 2024

PERKUAT SINERGITAS, KAKANKEMENAG DELI SERDANG GELAR RAPAT KOORDINASI DENGAN PENGAWAS RA/MADRASAH/PAI

Bertempat di aula Pengawas, Kementerian Agama Kabupaten Deli Serdang menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) yang melibatkan Pengawas Madrasah dan Pengawas Pendidikan Agama Islam (PAI), dengan tujuan utama untuk membahas hasil pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan, dan tindak lanjut pengawasan. (Senin, 28 Oktober 2024)

Dalam rapat yang berketepatan dengan peringatan hari Sumpah Pemuda yang ke-96,  dipimpin langsung oleh Kakankemenag Deli Serdang Saripuddin Daulay serta dihadiri oleh Kasi Pakis, Kasi Penmad, 28 Pengawas Madrasah serta14 Pengawas Pendidikan Agama Islam itu, Kepala Kantor Kementerian Agama memberikan arahan dan harapannya terkait dengan peran penting para Pengawas dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Deli Serdang.

Dalam arahannya, Saripuddin Daulay yan baru bertugas 1,5 bulan, mengingatkan para Pengawas bahwa maju mundurnya pendidikan pada Madrasah dan PAI pada Sekolah Umum terletak juga di pundak Pengawas. Pengawas merupakan agen perubahan pada satuan pendidikan yang dibinanya. Ia juga menekankan pentingnya para pengawas menjaga solidaritas dan team work yang padu dan kuat dalam menghadapi segala tantangan dan hambatan dalam upaya mewujudkan pendidikan yang berkualitas. Untuk itu, para pengawas agar tetap berpedoman pada PMA Nomor 2 tahun 2012 tentang Pengawas Madrasah dan Pengawas Pendidikan Agama Islam Pada Sekolah.

"Saya berharap kepada semua Pengawas agar dapat menjadi gerbong terdepan dalam memberikan contoh kepada para pengelola pendidikan, profesional dalam bekerja dan dapat mensikronkan tugas dan fungsi. Pengawas wajib kembali ke khittah yakni bersandar pada garis, nilai-nilai, dan model perjuangan dalam melaksanakan tugas kepengawasan. Prestasi seperti pada perlombaan KSM atau kompetisi di bidang pendidikan lainnya yang didapatkan sekolah atau madrasah tidak bisa dilepaskan dari peran pengawas," tegas Saripuddin Daulay.




Ia pun mengingatkan agar pengawas terus meningkatkan tugas dan fungsi  kepengawasan dan dikawal bersama-sama termasuk bekerjasama dengan organisasi profesi keguruan. Salah satu cara adalah dengan melibatkan Kelompok Kerja Madrasah (KKG) dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran( MGMP). "Mekanisme agar disepahamkan, birokrasi yang panjang bisa disederhanakan, guru tidak terlalu dibebani dengan persoalan administrasi yang bisa mengganggu kegiatan belajar mengajar siswa. Kolaborasi antara Pengawas Madrasah dan Seksi Penmad serta Pakis dapat mempercepat pencapaian target-target pendidikan di madrasah dan sekolah. Kolaborasi tersebut memiliki peran penting guna mengawasi kebijakan pendidikan di lingkungan madrasah,” ujar Saripuddin.

Senada dengan yang disampaikan oleh Kepala Kemenag, Kasi Pakis, Mhd. Qodri Syah Hsb dalam kesempatan yang sama berharap agar Pengawas dapat bekerja sama demi madrasah dan sekolah yang maju dan bermutu. Rakor ini menurutnya merupakan langkah konkret untuk memastikan bahwa apakah pengawasan pendidikan agama telah berjalan sesuai aturan dan memberikan dampak positif dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Deli Serdang. Kesinambungan dalam pengawasan serta kedisiplinan kerja di lapangan menjadi fokus utama dalam pertemuan ini (M.Q)

Selasa, 08 Oktober 2024

Perkuat Silaturrahmi, Kakankemenag bertemu dengan Pengurus BSPSU dan Pimpinan Pesantren Se-Kabupaten Deli Serdang

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Deli Serdang , Dr. H. Saripuddin Daulay, M.Pd, mengatakan pesantren berkontribusi besar terhadap pendidikan di Indonesia. Sebab, keberadaannya telah memperluas kesempatan publik untuk mendapatkan pembelajaran. Ia pun menyebut masyarakat harus berterima kasih kepada pesantren. Sebab, ada orang-orang yang peduli dengan pendidikan dan memberikan kesempatan kepada khalayak untuk mendapatkan pendidikan melalui pesantren.

“Pesantren, sejak dulu, bahkan sebelum Indonesia merdeka, telah memperluas kesempatan masyarakat untuk mengakses pendidikan,” kata Saripuddin dalam kata sambutannya pada acara silaturrahmi dan rapat koordinasi persiapan pelaksanaan Hari Santri Nasional yang diikuti para Pimpinan Pesantren dan Pengurus Badan Silaturrahmi Pesantren Sumatera Utara (BSPSU) Kabupaten Deli Serdang di Aula Kementerian Agama, Lubuk Pakam, Selasa, (8/10/2024).

Jika di Indonesia tidak ada ormas Islam yang mengembangkan pendidikan, misalnya NU, Muhammadiyah, Al-Washliyah, maupun ormas keagamaan lainnya, menurutnya bisa jadi banyak orang yang tidak mendapat akses pendidikan.

"Faktanya, pesantren semuanya swasta. Madrasah yang swasta juga jumlahnya jauh lebih besar dari madrasah negeri,” lanjut dia.

Lebih lanjut, Saripuddin menambahkan bahwa kita patut berbangga bahwa Pemkab Deli Serdang telah memasukkan Hari Santri sebagai agenda Pemkab setiap tahunnya yang biaya pelaksanaan upacaranya ditanggung oleh Pemkab Deli Serdang. 

Kementerian Agama hanya bertugas menghadirkan peserta dan merancang pelaksanaannya. Kita juga mengapresiasi Bupati terdahulu Asari Tambunan begitu peduli akan kiprah Pesantren, sehingga berkenan mengalokasikan anggaran Pemkab untuk pembiayaan upacara hari santri, bahkan mengalokasikan dana untuk pembelian piala bagi pemenang perlombaan termasuk juga pemberian bingkisan untuk para pimpinan pesantren,” ujarnya. 

Sementara itu, Ketua MUI Kabupaten Deli Serdang, KH. Amir Panatagama menyatakan bahwa hari Santri Nasional pada tanggal 22 Oktober memiliki arti dan makna yang penting bagi kalangan santri sendiri dan segenap elemen bangsa. Sejarah mencatat, para santri bersama dengan pejuang bangsa lainnya memiliki peran besar dalam merebut kembali kedaulatan negara dari kolonialisme bangsa asing. Banyak para santri yang ikut berjuang dan memiliki peran dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Belum lagi para perwira atau prajurit Pembela Tanah Air (Peta) yang banyak juga dari kalangan santri. Tujuan peringatan Hari Santri Nasional itu sendiri adalah untuk memperingati peran santri dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Dengan diperingati Hari Santri Nasional tiap tahun, seluruh masyarakat Indonesia diharapkan mampu mengingat, meneladani serta melanjutkan peran para ulama dan santri dalam mempertahankan NKRI. "Hari Santri bukan sekadar perayaan, tetapi juga bentuk penghargaan kepada perjuangan santri dalam menjaga nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kasi Pakis Kementerian Agama Kabupaten Deli Serdang, H. Muhammad Qodri Syah Hsb menyampaikan bahwa puncak pelaksanaan upacara Hari Santri Nasional akan diselenggarakan pada 22 Oktober 2024 mendatang. Namun sebelumnya akan diisi dengan berbagai kegiatan yang akan diikuti santri dan santriwati utusan seluruh Pondok Pesantren Se-Kabupaten Deli Serdang. Rapat ini merupakan rapat persiapan supaya nantinya kegiatan dapat berjalan sesuai harapan.


Qodrisyah berharap agar agenda kegiatan yang dibuat disusun sebaik mungkin agar keberadaan pondok dirasakan oleh masyarakat luas. "Semoga moment HSN ini menjadi magnet untuk masyarakat lebih dekat dengan pondok. Kita juga berharap peringatan Hari Santri Nasional tahun ini dapat berjalan lancar dan menjadi sarana mempererat silaturahmi antar umat, terutama dalam upaya meneguhkan semangat kebangsaan di kalangan santri dan masyarakat luas," tambahnya.

Rapat berjalan lancar dan menghasilkan beberapa keputusan strategis terkait pelaksanaan acara yang direncanakan akan berlangsung pada 22 Oktober 2024 mendatang.

Kamis, 03 Oktober 2024

Kemenag Deli Serdang laksanakan Diskusi Penerapan Moderasi Beragama serta Implementasi Kurikulum Merdeka Pada Proses Pembelajaran

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Deli Serdang, Dr. H. Saripuddin Daulay, M.Pd membuka kegiatan Diskusi Penerapan Moderasi Beragama serta Implementasi Kurikulum Merdeka Pada Proses pembelajaran, Kamis (03/10/2024) di Aula Kementerian Agama Kabupaten Deli Serdang.

Saripuddin memberikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan tersebut. “Diketahui kegiatan sosialisasi dan diskusi ini tidak tercantum pada DIPA sehingga tidak ada anggaran, namun tetap berjalan dengan baik, tentunya berkat kerjasama dan dukungan Guru-Guru PAI di Sekolah Umum yang terhimpun dalam Organisasi Profesi seperti KKG dan MGMP. Ini menurut saya sangat baik,” jelas Saripuddin.

Untuk diketahui, hadir pada pembukaan kegiatan itu, Kabid Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam (PAKIS) Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara, Dr. H. Muksin Batubara, M.Pd dan Katim Pendidikan Agama Islam pada PAUD dan Dikdas, H. Dahyar Husein, M.Pd.. Pd, yang keduanya merupakan narasumber yang diundang, serta Kasi Pakis Kemenag Deli Serdang, H. Muhammad Qodri Syah Hsb, M.Ag, sebagai penggagas diskusi serta para Guru PAI SD dan SMP yang merupakan Pengurus KKG dan MGMP di Kecamatan-kecamatan. 


Kabid Pakis Kanwil, Muksin dalam paparannya sebagai narasumber menuturkan bahwa moderasi beragama pada hakikatnya adalah sikap toleransi berperikemanusiaan dan berbudi luhur yang sudah menjadi nilai kehidupan bangsa Indonesia sejak dahulu kala. Dengan demikian, moderasi beragama atau wasathiyyatul Islam bukanlah barang baru, melainkan merupakan bagian dari jati diri dan sekaligus sebagai sumber resiliensi atau ketangguhan bangsa dalam menghadapi aneka permasalahan.

Moderasi mengarahkan pelajar sikar saling menghormati perbedaan, selain menginternalisasikan ajaran agama yang melindungi martabat kemanusiaan, membangun kemaslahatan masyarakat, dan menaati konstitusi sebagai kesepakatan berbangsa, "tegasnya sambil banyak memberikan contoh nyata sikap moderasi agama itu sendiri di kalangan pelajar dan masyarakat. 



Pada Narasumber selanjutnya, Dahyar, Katim Pendidikan Agama Islam pada PAUD dan Dikdas menegaskan bahwa kurikulum itu sendiri adalah sebagai salah satu sarana untuk mencapai tujuan. Untuk memahaminya, para guru diundang untuk  diskusi bersama terkait titik strategis yang membedakan kurikulum 2013 dengan kurikulum merdeka. Lahirnya kurikulum merdeka belajar merupakan wujud dari reformasi pendidikan Indonesia. Hakikat dari kurikulum merdeka itu sendiri adalah menggali potensi terbesar para guru dan peserta didik untuk meningkatkan kualitas pemebelajaran secara mandiri.

Kasi Pakis Kemenag Deli Serdang, Qodri Syah Hsb, kepada wartawan berita online ini, menjelaskan bahwa kegiatan semacam bincang-bincang aspiratif, itu lebih ke arah diskusi. Menampung aspirasi dan suara hati para guru Pendidikan Agama Islam di daerah Deli Serdang. “Ddiskusi ini merupakan bagian dari komitmen Kementerian Agama Deli Serdang untuk terus mendukung dan mengawal aktualisasi moderasi agama dan penerapan kurikulum merdeka di sekolah-sekolah, terutama dalam menghadapi era digital yang penuh dengan tantangan dan peluang baru, ”katanya mengakhiri. (Qdr)

Rabu, 02 Oktober 2024

Rasa Empati Dengan Sesama, Pegawai Kemenag Deli Serdang Santunin Anak Yatim dan Kaum Dhuafa Pada Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

Kegiatan santunan kepada anak yatim yang digelar bersamaan peringatan Maulid Nabi Muhammad menjadi salah satu cara untuk menunjukkan rasa cinta kepada Nabi Muhammad SAW. Karena itu, dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, Kepala Kantor Kementerian Agama dan jajarannya menggelar kegiatan santunan bagi anak yatim pada Rabu, 02/10/2023.

"Kita mengenal Rasulullah SAW sebagai manusia yang paling mencintai anak yatim. Terlebih, Rasulullah adalah nabi yang dilahirkan dalam keadaan yatim. Karena itu, pada peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad, kita melakukan apa yang memang dicintai oleh Nabi Muhammad. Ini adalah momentum tepat untuk memuliakan anak yatim,” kata Dr. H. Saripuddin Daulay, M.Pd, Kakankemenag Kab. Deli Serdang dalam sambutannya.


Menurut Kakankemenag, santunan kepada anak yatim juga menjadi bagian dari rasa syukur yang dilakukan jajarannya atas nikmay yang telah diberikan Allah SWT.
  “ Saya memang memprogramkan peringatan maulid nabi ini tidak dilaksanakan di kantor saja, tetapi terkadang harus berpindah ke berbagai pesantren di Kabupaten Deli Serdang. Tidak hanya diisi dengan ceramah agama saja, tetapi juga  dibarengi dengan pemberian santunan untuk anak yatim dan kaum dhuafa,” jelas dia.

Acara Maulid Nabi ini diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur`an yang disusul penampilan tim hadroh serta pembacaan Barzanji Asyraful Anam oleh para santri dan santriwati Pesantren Al-Qomariah Galang, tempat acara berlangsung. Pimpinan Pondok Pesantren, Ichsanul Arifin Lubis pada kesempatan itu mengucapkan terima kasihnya kepada Kakankemenag Deli Serdang yang telah memberi kepercayaan kepada Pesantren Al Qomariah sebagai tuan rumah dalam pelaksanaan maulid nabi para pegawai Kantor Kementerian Agama Deli Serdang. Untuk itu, Arifin yang juga Kepala Kantor Urusan Sagama Kec, Galang memohon dimaafkan bila pada pelaksanaannya dijumpai segala kekurangan, sekaligus mengajak  mengajak para jamaah untuk merenungi keteladanan Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat bagi seluruh alam.

Selain Kakankemenag, hadir dalam kegiatan yang bertempat di Pesantren Qomariyah Galang tersebut Pj. Bupati Deli Serdang yang diwakili  Kadis Kependudukan dan Catatan Sipil,  Misran Sihaloho, Ketua MUI Deli Serdang KH. Amir Panatagama, Kasubbag Tata Usaha, para Kasi dan Penyelenggara, Kepala KUA Kecamatan dan Kepala Madrasah Negeri, Ibu-Ibu Dharma Wanita Persatuan serta seluruh ASN dan honorer. Kegiatan santunan dilakukan kepada 135 anak yatim di yang terdiri dari anak yatim piatu dan miskin baik yang dibawa para KUA Kecamatan maupun siswa-siswi tidak mampu yang dibawa Kepala Madrasah Negeri.

Pada kesempatan yang sama, Pj. Bupati Deli Serdang, Ir Wiriya Alrahman MM  dalam sambutannya yang dibacakan Misran Sihaloho, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, menyampaikan bahwa peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, selain menjadi momen dalam menyiarkan agama Islam, juga sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT, karena telah mengutus suri tauladan bagi umat manusia.

“Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW setiap tahunnya diselenggarakan seluruh umat muslim di Dunia. Tujuannya yaitu untuk mengenang hari lahir, mencontoh perilaku, budi pekerti, aqidah dan ibadah Rasulullah sebagai suri tauladan. Etos kerja yang dijalankan oleh Nabi Muhammad SAW juga perlu kita implementasikan dalam kehidupan sehari-hari, seperti bekerja keras, tekun, disiplin, jujur, amanah, dan lainnya," ujar PJ. Bupati Deli Serdang.

Sementara itu di hadapan para hadirin,  Awaluddin Pulungan yang menjadi penceramah pada Malulid Nabi tersebut mengajak hadirin yang hadir untuk menampilkan teladan utama atau uswah hasanah yang terkait dalam kelahiran Nabi Muhammad SAW.

“Bagi kaum muslim sebagai mayoritas penduduk di negeri ini, mari praktekkan Islam sebagai agama rahmat semesta alam yang menebar kebaikan, keluhuran, perdamaian, persatuan," kata Awaluddin, di mesjid Pesantren Al-Qomariyah Galang tempat berlangsungnya acara.

Awaluddin juga mengajak umat Islam menjadikan dua keutamaan itu, yakni sifat welas asih dan rahmat bagi semesta alam sebagai inti membangun peradaban mulia sesuai risalah Nabi Muhammad.

kegiatan santunan untuk anak yatim merupakan kegiatan yang tepat dilakukan oleh Kemenag Deli Serdang sebagai bagian dari meneladani sifat terpuji Rasulullah SAW. Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan Abi Umamah, dijelaskan tentang balasan bagi orang yang berbuat baik kepada anak yatim.



Dalam hadis itu, Rasulullah menyebutkan bahwa orang yang berbuat baik pada anak yatim akan bersama Rasulullah di surga dengan jarak dekat seperti dua jari. “Sungguh beruntung mereka yang dekat dengan Rasulullah. Sudah pasti orang itu akan mudah mendapatkan pertolongan (syafaat) dari Rasulullah kelak di hari pembalasan,” tegasnya. Acara ditutup dengan doa yang dibacakan Ketua MUI Deli Serdang. KH. Amir Panatagama.