PANDUAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) FAIR TAHUN 2025 DAPAT ANDA DOWNLOAD DI SINI..!https://drive.google.com/file/d/1JOkJ9PiDE6muGArFkHuAPk9M3XOXXZ3X/view?usp=sharing
Rabu, 29 Oktober 2025
Minggu, 08 Desember 2024
PJ. BUPATI DIDAMPINGI KAKANKEMENAG DELI SERDANG LEPAS RIBUAN SISWA MDTA PESERTA PRAKTEK MANASIK HAJI
Penjabat Bupati Deli Serdang, diwakili
Sekda Dr. H. Citra Effendi Capah MSP membuka kegiatan bimbingan manasik haji di lapangan Alun-Alun
Lubuk Pakam, Minggu 08/12 pagi. Pelatihan manasik haji tersebut diikuti ribuan siswa
MDTA se-Kabupaten Deli Serdang. Dengan mengenakan pakaian seperti kain ihram,
para peserta tampak antusias mengikuti arahan dari instruktur atau pembimbing
pelatihan manasik haji. Bahkan, Sekda didampingi Kakankemenag Deli Serdang
beserta jajarannya turun serta bersama-sama anak-anak berkeliling melaksanakan
pelatihan manasik haji. Hadir juga dalam kegiatan tersebut Kadis
Perpustakaan dan Arsip Daerah H.Mukti Ali Harahap, Kepala Seksi Pendidikan
Agama dan Keagamaan Islam, H. Muhammad Qodri Syah Hsb, M.Ag, Kabid GTK Dinas
Pendidikan Dr. Jumakir, M.Pd, Ketua Ikatan Guru Diniyah Takmiliyah (IGDT) Dr.
H. Khairul Anwar dan jajarannya serta Ketua kelompok Kerja Kepala MDTA (K3MDTA)
Deli Serdang Rahmat, S. Ag, M.Si.
“Pelatihan manasik haji ini
merupakan edukasi yang sangat positif bagi anak-anak. Sejak awal, kita tanamkan
pengetahuan tentang manasik haji kepada anak-anak agar mereka semakin faham
tentang pelaksanaan rukun Islam ke-lima,” kata Capah.
Melalui pengetahuan tersebut, Capah
berharap memberikan motivasi dalam diri anak-anak untuk meningkatkan keimanan
dan ketakwaan kepada Allah Ta’ala sekaligus menjadi motivasi untuk melaksanakan
ibadah haji yang sesungguhnya.
“Dengan kegiatan praktik ini,
semoga menjadi motivasi bagi anak-anak kita untuk melaksanakan ibadah haji di
tanah suci ketika kelak mereka sudah dewasa,” harapnya.
Sementara itu, Kakankemenag Deli
Serdang Dr. H. Saripuddin Daulay, M.Pd dalam sambutannya berharap kegiatan
bimbingan manasik haji dengan metode praktek tersebut dapat meningkatkan mutu
dan kualitas pendidikan khususnya bidang keagamaan di Kabupaten Deli Serdang. “Melalu
praktek bimbingan manasik haji ini pastinya lebih menarik bagi anak-anak.
Terlihat mereka sangat antusias sekali mengikuti tahapan-tahapan manasik haji
yang dipraktekkan di lapangan,” tuturnya.
Kendatipun Madrasah Diniyah
Takmiliyah Awaliyah (MDTA) tambahnya, hanya merupakan lembaga Pendidikan Non Formal,
namun memegang peranan yang tak tergantikan dalam menanamkan nilai-nilai agama
Islam dan membentuk karakter siswa, termasuk di kalangan siswa di Sekolah Dasar.
Sebagai lembaga pendidikan keagamaan Islam Non Formal, MDTA berkonstribusi menyediakan pelajaran agama Islam sebagai
tambahan bagi siswa yang mendapatkan pendidikan formal di Sekolah Umum.
Tak lupa, Syarifuddin mengucapkan
terima kasih atas dukungan semua pihak sehingga kegiatan bimbingan manasik haji
tersebut dapat terlaksana dengan baik dan lancar sebagaimana mestinya, terutama
kontribusi dan dukungan aktif dari Organisasi Profesi seperti Ikatan Guru
Diniyah Takmiliyah (IGDT) yang telah memprakarsai kegiatan ini. “Terima kasih
juga kepada pemerintah, para siswa dan orang tua dan seluruh pihak yang telah
membantu kelancaran pelaksanaan bimbingan manasik haji. Melalu praktik
bimbingan manasik haji ini pastinya lebih menarik bagi anak-anak. Terlihat
mereka sangat antusias sekali mengikuti tahapan-tahapan manasik haji yang
dipraktekkan di lapangan,” pungkasnya
Sementara itu, Kasi Pakis, H.
Muhammad Qodri Syah Hsb, M.Ag, menjelaskan kegiatan tersebut ditujukan untuk
menumbuhkan semangat kaum muslim sekaligus mengenalkan ibadah haji sejak dini
kepada anak-anak MDTA se-Kabupaten Deli Serdang. “Hal penting melaksanakan kegiatan
manasik haji untuk anak-anak harus dilakukan dengan pendekatan yang
menyenangkan dan menghibur, agar anak-anak merasa senang dan tertarik dalam
belajar tentang ibadah haji. Dengan pendekatan yang tepat, maka anak-anak akan
lebih mudah memahami dan mengenali makna serta pentingnya ibadah haji dalam
agama Islam,” tuturnya mengakhiri. (Qdr)
Sabtu, 23 November 2024
Pospekab Deli Serdang Momen Membangun Sportivitas dan Kreativitas di Kalangan Santri
Sebanyak 223, yang merupakan utusan
dari 69 Pesantren Se-Kabupaten Deli Serdang mengikuti Pekan Olahraga dan Seni
Antarpondok Pesantren Kabupaten cabang seni yang berlangsung di Pesantren Darul
Arafah Raya serta dibuka langsung oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kab.
Deli Serdang Saripuddin Daulay, Sabtu (23/11/2024).
"Melalui Resolusi Jihad yang dicetuskan pendiri organisasi NU, Kiai Hasyim Asy’ari, ditegaskan bahwa umat dan ulama di banyak tempat punya hasrat besar untuk menegakkan agama Islam dan mempertahankan kedaulatan Republik Indonesia. Niat itu tertuang dalam pertimbangan Resolusi Jihad bahwa "mempertahankan dan menegakkan Negara Republik Indonesia menurut hukum Agama Islam, termasuk sebagai satu kewajiban bagi tiap-tiap orang Islam,” terang Kakankemenag Deli Serdang ini mengutip resolusi jihad Kiai Hasyim Asy’ari .
Lebih lanjut Saripuddin mengatakan bahwa Pospekab ini berbeda dengan event olahraga lainnya yang digelar di luar pesantren. "Tunjukkan bahwa kita berbeda karena lebih mengedepankan akhlak, saling menghargai serta memperkuat silaturrahmi, menang bukan satu-satunya tujuan, namun tujuan utama Pospekab adalah menumbuhkan semangat sportivitas, jiwa kompetisi, kebersamaan, dan kreativitas di antara para santri. Mereka diajarkan untuk bekerja dalam tim, berkompetisi secara sehat, dan mengekspresikan kreativitas mereka dalam berbagai bentuk. Junjung tinggi fair play dan sportivitas. Begitu juga kepada wasit dan juri, tunjukkan sikap adil dan profesional dalam memimpin perlombaan, semoga melalui kegiatan ini dapat mengasah kemampuan para santri sehingga menghasilkan santri yang kreatif, unggul dan kompetitif," tegasnya.
Sementara itu, Kasi Pendidikan
Agama dan Keagamaan (Kasi Pakis) Muhammad Qodri Syah Hsb menjelaskan bahwa Kegiatan
Pospekab untuk 3 cabang, yakni Atletik dilaksanakan di Stadion Baharuddin,
Silat di Gedung Olah Raga dan Senam Santri di Balairung yang semuanya berlokasi
di Kota Lubuk Pakam. Sementara cabang
seni berlangsung Pondok Pesantren Darul Arafah. Semua cabang dan perlombaan dipertandingkan
mulai tanggal 20-24 November 2024. 3 cabang non seni seperti atletik, pencak silat
dan Senam Santri dana pelaksanaannya ditanggung anggaran Dinas Kebudayaan Olah
Raga dan Pariwisata Pemkab Deli Serdang, Sedangkan pembiayaan perlombaan seni dilaksanakan
secara mandiri atau pembiayaannya Non-DIPA. "Kegiatan Pospekab cabang
seni ini sifatnya mandiri, atas biaya sendiri. Dan tentunya karena kita intens
membangun komunikasi lintas stakeholder sehingga kegiatan ini dapat
terlaksana," ujar Qodrisyah.
Pembukaan Pospekab ini ditandai
dengan penabuhan gendang dan kalimat takbir 3 kali yang dipimpin oleh Kakankemenag
Deli Serdang Saripuddin Daulay didampingi Kasi Pakis yang juga santri dan
alumni pertama Pesantren Darul Arafah H. Muhammad Qodri Syah Hsb, Pimpinan
Ponpes Darul Arafah Raya Dr. H. Harun Lubis, S.T., M.Psi., serta Ketua Panitia
Pelaksana yang juga Ketua BSP SU Deli Serdang, Mahmud El Khudri. (Qdr)
Selasa, 05 November 2024
MDTA DINILAI PUNYA PERAN STRATEGIS DALAM MERANGKUL PERUBAHAN YANG DIBAWA ERA SOCIETY 5.0
Permasalahan manajemen madrasah di Indonesia, khususnya Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) di bawah naungan Kementerian Agama, sangat kompleks dan beragam. Madrasah sering kali dianggap sebagai institusi pendidikan kelas dua, yang berdampak pada minimnya pemanfaatan sumber daya manusia dan partisipasi masyarakat. Masyarakat cenderung memandang madrasah dengan skeptis, yang mengakibatkan rendahnya minat dan kepercayaan terhadap kualitas pendidikan yang ditawarkan.
"Padahal MDTA sebagai
lembaga pendidikan Islam yang menyasar anak usia dini mempunyai peran yang
signifikan dalam mengantisipasi dan merangkul perubahan yang dibawa oleh era
Society 5.0. Sebagai lembaga pendidikan keagamaan Islam nonformal, MDTA telah
membekali generasi muda dengan landasan moral dan spiritual yang kuat selama
bertahun-tahun. Namun, di tengah arus transformasi digital yang semakin meluas,
MDTA juga perlu memperbarui pendekatannya dengan mengintegrasikan literasi
digital ke dalam kurikulumnya,”tegas Saripuddin Daulay, Kepala Kantor
kementerian Agama Kabupaten Deli Serdang di hadapan 423 Kepala MDTA
Se-Kabupaten Deli Serdang pada acara Silaturahmi dan Penguatan Keputusan Dirjen
Pendidikan Islam Nomor 3633 Tahun 2023, yang juga diikuti juga para Pengawas
PAI di aula Kemenag Deli Serdang, Selasa, 5 November 2023. Untuk ketertiban
peserta, acara itu sendiri dibagi 2 sesi. Sesi 1 pagi hari dan sesi 2
dilaksanakan siang hari.
Untuk mempersiapkan Madrasah
Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) agar relevan dan efektif dalam menghadapi
tantangan masa depan, maka ada beberapa kebijakan yang diambil dan akan
dilaksanakan oleh Kementerian Agama Kabupaten Deli Serdang, yakni:
Pertama Pengelolaan dan Supervisi
MDTA akan melibatkan para Pengawas Pendidikan Agama Islam sebagaimana tercantum
dalam BAB VI tentang Supervisi, Monitoring
dan Evaluasi Program MDTA Keputusan Dirjen Pendidikan Islam Nomor 3633
Tahun 2023. Nantinya para Pengawas PAI diharapkan dapat mengarahkan pengembangan
kurikulum yang Holistik: Kurikulum MDTA harus dikembangkan secara holistik,
mencakup tidak hanya pendidikan agama dan moral, tetapi juga literasi digital,
keterampilan soft skills, dan pengetahuan tentang teknologi modern. Karena
diakui selama bertahun-tahun tidak ada pengawasan yang melekat terhadap
pengelolaan proses pembelajaran di madrasah tersebut.
Kedua akan dibentuknya organisasi
profesi yang menaungi guru MDTA yang dinamakan ”Kelompok Kerja Kepala Madrasah
Diniyah Takmiliyah Awaliyah.” Penguatan peran organisasi profesi guru
dibutuhkan dalam rangka mewujudkan organisasi profesi guru yang kredibel, mampu
melaksanakan perannya dengan baik, dan keberadaannya secara nyata dirasakan
manfaatnya oleh guru, apalagi nomenklaturnya sudah tertera pada Keputusan
Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia Nomor 2351 tahun
2012.
Pada kesempatan yang sama,
Muhammad Qodri Syah selaku Kasi Pakis menjelaskan bahwa Organisasi Profesi Guru
semisal kelompok kerja adalah wadah yang berfungsi sebagai penampungan dan
penyelesaian masalah yang dihadapi yang berkaitan dengan pendidikan dan
diselesaikan secara bersama. Sebagai suatu organisasi, organisasi profesi
keguruan mempunyai suatu sistem yang senatiasa mempertahankan keadaan yang
harmonis.
Guru dapat meningkatkan potensi
dirinya dalam organisasi guru dengan terlibat aktif dalam kegiatan organisasi.
" Para guru MDTA nantinya juga dapat mengikuti pelatihan dan seminar yang
diselenggarakan oleh organisasi, serta berpartisipasi dalam diskusi dan
pertemuan. Melalui partisipasi aktif, guru dapat memperluas pengetahuan mereka,
meningkatkan keterampilan, dan membangun jaringan dengan guru-guru lainnya,”
katanya mengakhiri. (M.Q)
Minggu, 27 Oktober 2024
PERKUAT SINERGITAS, KAKANKEMENAG DELI SERDANG GELAR RAPAT KOORDINASI DENGAN PENGAWAS RA/MADRASAH/PAI
Bertempat di aula Pengawas, Kementerian Agama Kabupaten Deli Serdang menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) yang melibatkan Pengawas Madrasah dan Pengawas Pendidikan Agama Islam (PAI), dengan tujuan utama untuk membahas hasil pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan, dan tindak lanjut pengawasan. (Senin, 28 Oktober 2024)
Dalam rapat yang berketepatan dengan peringatan hari Sumpah Pemuda yang ke-96, dipimpin langsung oleh Kakankemenag Deli Serdang Saripuddin Daulay serta dihadiri oleh Kasi Pakis, Kasi Penmad, 28 Pengawas Madrasah serta14 Pengawas Pendidikan Agama Islam itu, Kepala Kantor Kementerian Agama memberikan arahan dan harapannya terkait dengan peran penting para Pengawas dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Deli Serdang.
Dalam arahannya, Saripuddin Daulay yan baru bertugas 1,5 bulan, mengingatkan para Pengawas bahwa maju mundurnya pendidikan pada Madrasah dan PAI pada Sekolah Umum terletak juga di pundak Pengawas. Pengawas merupakan agen perubahan pada satuan pendidikan yang dibinanya. Ia juga menekankan pentingnya para pengawas menjaga solidaritas dan team work yang padu dan kuat dalam menghadapi segala tantangan dan hambatan dalam upaya mewujudkan pendidikan yang berkualitas. Untuk itu, para pengawas agar tetap berpedoman pada PMA Nomor 2 tahun 2012 tentang Pengawas Madrasah dan Pengawas Pendidikan Agama Islam Pada Sekolah.
"Saya berharap kepada semua Pengawas agar dapat menjadi gerbong terdepan dalam memberikan contoh kepada para pengelola pendidikan, profesional dalam bekerja dan dapat mensikronkan tugas dan fungsi. Pengawas wajib kembali ke khittah yakni bersandar pada garis, nilai-nilai, dan model perjuangan dalam melaksanakan tugas kepengawasan. Prestasi seperti pada perlombaan KSM atau kompetisi di bidang pendidikan lainnya yang didapatkan sekolah atau madrasah tidak bisa dilepaskan dari peran pengawas," tegas Saripuddin Daulay.
Ia pun mengingatkan agar pengawas terus meningkatkan
tugas dan fungsi kepengawasan dan dikawal bersama-sama termasuk bekerjasama
dengan organisasi profesi keguruan. Salah satu cara adalah dengan melibatkan
Kelompok Kerja Madrasah (KKG) dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran( MGMP). "Mekanisme
agar disepahamkan, birokrasi yang panjang bisa disederhanakan, guru tidak
terlalu dibebani dengan persoalan administrasi yang bisa mengganggu kegiatan
belajar mengajar siswa. Kolaborasi antara Pengawas Madrasah dan Seksi Penmad serta
Pakis dapat mempercepat pencapaian target-target pendidikan di madrasah dan
sekolah. Kolaborasi tersebut memiliki peran penting guna mengawasi kebijakan
pendidikan di lingkungan madrasah,” ujar Saripuddin.
Senada dengan yang disampaikan oleh Kepala Kemenag, Kasi Pakis, Mhd. Qodri Syah Hsb dalam kesempatan yang sama berharap agar Pengawas dapat bekerja sama demi madrasah dan sekolah yang maju dan bermutu. Rakor ini menurutnya merupakan langkah konkret untuk memastikan bahwa apakah pengawasan pendidikan agama telah berjalan sesuai aturan dan memberikan dampak positif dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Deli Serdang. Kesinambungan dalam pengawasan serta kedisiplinan kerja di lapangan menjadi fokus utama dalam pertemuan ini (M.Q)
Selasa, 08 Oktober 2024
Perkuat Silaturrahmi, Kakankemenag bertemu dengan Pengurus BSPSU dan Pimpinan Pesantren Se-Kabupaten Deli Serdang
Kepala Kantor Kementerian Agama
Kabupaten Deli Serdang , Dr. H. Saripuddin Daulay, M.Pd, mengatakan pesantren
berkontribusi besar terhadap pendidikan di Indonesia. Sebab, keberadaannya
telah memperluas kesempatan publik untuk mendapatkan pembelajaran. Ia pun
menyebut masyarakat harus berterima kasih kepada pesantren. Sebab, ada
orang-orang yang peduli dengan pendidikan dan memberikan kesempatan kepada
khalayak untuk mendapatkan pendidikan melalui pesantren.
“Pesantren, sejak dulu, bahkan sebelum
Indonesia merdeka, telah memperluas kesempatan masyarakat untuk mengakses
pendidikan,” kata Saripuddin dalam kata sambutannya pada acara silaturrahmi dan
rapat koordinasi persiapan pelaksanaan Hari Santri Nasional yang diikuti para
Pimpinan Pesantren dan Pengurus Badan Silaturrahmi Pesantren Sumatera Utara
(BSPSU) Kabupaten Deli Serdang di Aula Kementerian Agama, Lubuk
Pakam, Selasa, (8/10/2024).
Jika di Indonesia tidak ada ormas Islam yang mengembangkan pendidikan, misalnya NU, Muhammadiyah, Al-Washliyah, maupun ormas keagamaan lainnya, menurutnya bisa jadi banyak orang yang tidak mendapat akses pendidikan.
"Faktanya, pesantren semuanya swasta. Madrasah yang swasta juga jumlahnya jauh lebih besar dari madrasah negeri,” lanjut dia.
Lebih lanjut, Saripuddin menambahkan bahwa kita patut berbangga bahwa Pemkab Deli Serdang telah memasukkan Hari Santri sebagai agenda Pemkab setiap tahunnya yang biaya pelaksanaan upacaranya ditanggung oleh Pemkab Deli Serdang.
Kementerian Agama hanya bertugas menghadirkan peserta dan merancang pelaksanaannya. Kita juga mengapresiasi Bupati terdahulu Asari Tambunan begitu peduli akan kiprah Pesantren, sehingga berkenan mengalokasikan anggaran Pemkab untuk pembiayaan upacara hari santri, bahkan mengalokasikan dana untuk pembelian piala bagi pemenang perlombaan termasuk juga pemberian bingkisan untuk para pimpinan pesantren,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua MUI Kabupaten Deli Serdang, KH. Amir Panatagama menyatakan bahwa hari Santri Nasional pada tanggal 22 Oktober memiliki arti dan makna yang penting bagi kalangan santri sendiri dan segenap elemen bangsa. Sejarah mencatat, para santri bersama dengan pejuang bangsa lainnya memiliki peran besar dalam merebut kembali kedaulatan negara dari kolonialisme bangsa asing. Banyak para santri yang ikut berjuang dan memiliki peran dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Belum lagi para perwira atau prajurit Pembela Tanah Air (Peta) yang banyak juga dari kalangan santri. Tujuan peringatan Hari Santri Nasional itu sendiri adalah untuk memperingati peran santri dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Dengan diperingati Hari Santri Nasional tiap tahun, seluruh masyarakat Indonesia diharapkan mampu mengingat, meneladani serta melanjutkan peran para ulama dan santri dalam mempertahankan NKRI. "Hari Santri bukan sekadar perayaan, tetapi juga bentuk penghargaan kepada perjuangan santri dalam menjaga nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kasi Pakis
Kementerian Agama Kabupaten Deli Serdang, H. Muhammad Qodri Syah Hsb
menyampaikan bahwa puncak pelaksanaan upacara Hari Santri Nasional akan
diselenggarakan pada 22 Oktober 2024 mendatang. Namun sebelumnya akan diisi
dengan berbagai kegiatan yang akan diikuti santri dan santriwati utusan seluruh
Pondok Pesantren Se-Kabupaten Deli Serdang. Rapat ini merupakan rapat persiapan
supaya nantinya kegiatan dapat berjalan sesuai harapan.
Qodrisyah berharap agar agenda
kegiatan yang dibuat disusun sebaik mungkin agar keberadaan pondok dirasakan
oleh masyarakat luas. "Semoga moment HSN ini menjadi magnet untuk
masyarakat lebih dekat dengan pondok. Kita juga
berharap peringatan Hari Santri Nasional tahun ini dapat berjalan lancar dan
menjadi sarana mempererat silaturahmi antar umat, terutama dalam upaya
meneguhkan semangat kebangsaan di kalangan santri dan masyarakat luas,"
tambahnya.
Rapat berjalan lancar dan menghasilkan beberapa keputusan strategis terkait pelaksanaan acara yang direncanakan akan berlangsung pada 22 Oktober 2024 mendatang.
Kamis, 03 Oktober 2024
Kemenag Deli Serdang laksanakan Diskusi Penerapan Moderasi Beragama serta Implementasi Kurikulum Merdeka Pada Proses Pembelajaran
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Deli Serdang, Dr. H. Saripuddin Daulay, M.Pd membuka kegiatan Diskusi Penerapan Moderasi Beragama serta Implementasi Kurikulum Merdeka Pada Proses pembelajaran, Kamis (03/10/2024) di Aula Kementerian Agama Kabupaten Deli Serdang.
Saripuddin memberikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan tersebut. “Diketahui kegiatan sosialisasi dan diskusi ini tidak tercantum pada DIPA sehingga tidak ada anggaran, namun tetap berjalan dengan baik, tentunya berkat kerjasama dan dukungan Guru-Guru PAI di Sekolah Umum yang terhimpun dalam Organisasi Profesi seperti KKG dan MGMP. Ini menurut saya sangat baik,” jelas Saripuddin.
Untuk diketahui, hadir pada pembukaan kegiatan itu, Kabid Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam (PAKIS) Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara, Dr. H. Muksin Batubara, M.Pd dan Katim Pendidikan Agama Islam pada PAUD dan Dikdas, H. Dahyar Husein, M.Pd.. Pd, yang keduanya merupakan narasumber yang diundang, serta Kasi Pakis Kemenag Deli Serdang, H. Muhammad Qodri Syah Hsb, M.Ag, sebagai penggagas diskusi serta para Guru PAI SD dan SMP yang merupakan Pengurus KKG dan MGMP di Kecamatan-kecamatan.

